Minggu, 03 Januari 2010

KEPEMIMPINAN MELALUI MOTIVASI & FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM ORGANISASI

KEPEMIMPINAN MELALUI MOTIVASI

I. Pendahuluan
Pengertian kepemimpinan adalah: The process of inspiring others to work
hard to accomplish important task (Schermerhorn, 1996). Pengertian
tersebut dapat dapat dijabarkan sebagai berikut:

• Memberikan inspirasi pada orang lain untuk termotivasi/memotivasi
dirinya bekerja keras agar produktif.
• Mengarahkan/mempengaruhi usaha orang lain untuk pencapaian tujuan
bersama melalui komunikasi efektif.

Dalam hubungannya dengan motivasi, kepemimpinan sangat berpengaruh
terhadap penciptaan lingkungan kelompok yang kondusif agar dapat
memotivasi anggota-anggota kelompoknya. Agar dapat menginspirasi
individu untuk memotivasi dirinya sendiri, seorang pemimpin perlu
memahami kebutuhan dan keinginan individu tersebut. Lingkungan kondusif
yang dapat memotivasi sangat penting, karena motivasi setiap individu akan
berkorelasi langsung dengan produktivitas.

Pada saat menginspirasi anggota kelompoknya, seorang pemimpin sedang
mengubah cara berpikir mereka, sedangkan pada saat memotivasi,
pemimpin sedang mengubah cara bertindak.

II. Kepemimpinan
2. 1. Pemimpin yang Baik
Beberapa dekade yang lalu kekuasaan dan posisi sangat berpengaruh
terhadap seorang pemimpin. Namun, dewasa ini seorang pemimpin tidak
dapat menuntut bawahan untuk menghormati dan menghargai mereka.
Penghormatan dan penghargaan tersebut harus diperoleh.

Kepemimpinan saat ini, lebih dari kapan pun, merupakan proses dua arah
antara pemimpin dan yang dipimpin. Pada akhirnya, tanpa bawahan yang
mempunyai kemauan, pemimpin tidak dapat memimpin.

Kepemimpinan sangat mempengaruhi produktivitas sebuah organisasi.
Kepemimpinan yang buruk akan mengakibatkan:
1. Kelompok tidak mengerti apa yang harus dikerjakan. Waktu dan sumber
daya dapat terbuang percuma, dan pekerjaan pun tidak dilaksanakan
dengan sempurna.
2. Kelompok tidak termotivasi. Memerlukan waktu yang lebih lama untuk
menyelesaikan suatu tugas, atau bahkan tidak dapat menyelessaikannya
sesama sekali.
3. Individu tidak bekerja sebagai tim dan tidak tidak berinteraksi sebagai
suatu kelompok.
4. Kemungkinan kelompok akan berusaha minimal untuk menyelesaikan suatu tugas, dan tidak dapat bertahan jika bekerja dalam tekanan.
5. Turn over anggota kelompok akan lebih sering karena mereka tidak mau
bertahan dalam lingkungan tersebut.
6. Individu tidak akan mengembangkan keahlian yang diperlukan.


Oleh karena itu, kelompok ini tidak akan dapat menghadapi situasi baru.
Sebaliknya, kepemimpinan yang baik akan dapat mengakibaatkan :

1. Kelompok bekerja sebagai tim, tidak sebagai individu di dalam kelompok.
Mereka bekerja untuk tujuan kelompok.
2. Tim dapat memahami tujuan-tujuan kelompok dan bagaimana mereka
dapat menyesuaikan tujuan kelompok tersebut dengan tujuan-tujuan
organisasi.
3. Anggota tim saling mendukung satu sama lain
4. Tim bersedia memberikan usaha lebih saat dibutuhkan.
5. Tim menetapkan target pekerjaan yang sempurna, tidak hanya
‘melakukan pekerjaan’
6. Setiap individu tahu apa yang harus dikerjakan oleh tim, dan peran
masing-masing individu dalam melakukan pekerjaan tersebut.
7. Anggota tim bermotivasi untuk melakukan tugas seefektif mungkin.
8. Tugas spesifik di dalam pekerjaan keseluruhan ditugaskan kepada
anggota tim yang paling berkemampuan.

Kepemimpinan dapat diperoleh dari sebuah situasi spesifik dan otoritasnya
dapat diperoleh dari posisi (jabatan), kepribadian (kualitas dasar dan
pengaruh), serta pengetahuan (keahlian teknis).
Agar dapat menjadi seorang pemimpin yang baik, terdapat beberapa kualitas
yang harus dimiliki, yaitu:

1. Enthusiasm
2. Integrity, baik pribadi keseluruhan dan konsisten pada nilai diluar diri
sendiri, terutama kebaikan & kejujuran. Kualitas ini menimbulkan
kepercayaan kepada pemimpin.
3. Toughness, Demanding, with high standards, resilient, tenacious and
with the aim of being respected ( not necessarily popular )
4. Fairness, memberi reward dan penalty terhadap performa kerja tanpa ada
‘favorite’, memperlakukan individu berbeda tapi seimbang.
5. Warmth, hati dan pikiran terikat, menyayangi orang lain, serta kepedulian
terhadap orang lain.
6. Humility, kebalikan dari angkuh, menjadi pendengar yang baik dan tanpa
ego yang berlebihan.
7. Confidence, tidak percaya diri berlebihan (yang biasanya dapat menuju
pada arogansi), tapi tetap memiliki kepercayaan diri.

Pemimpin yang Efektif
Berikut adalah beberapa ciri pemimpin yang efektif:
• Memiliki visi yang menarik
• Menentukan sasaran yang jelas (specific, measurable, attainable,
realistic, time-oriented-smart)
• Dapat mengembangkan karyawan yang terlatih dan berpengalaman
• Selalu memberikan umpan balik
• Melibatkan karyawan dalam memecahkan masalah
• Mengembangkan iklim kerja yang mendorong kepercayaan, keterbukaan
dan kebersamaan dalam bekerja

III. Memimpin Melalui Motivasi
Manajer yang leads through motivation akan mengembangkan suatu kondisi
kerja dan melakukan kepemimpinan yang menggugah seseorang untuk
bekerja lebih keras
To motivate means to encourage and inspire

Motivasi adalah dorongan dalam diri yang berhubungan dengan tingkat, arah
dan persistensi –konsistensi usaha yang dilakukan seseorang dalam bekerja.

Pengertian Motivasi
Beberapa pengertian yang dikaitkan dengan motivasi :
• Motivasi adalah keinginan (desires, wants),tujuan (aims, goals),
kebutuhan (needs), dorongan (drives), motif, sikap, insentif.
• Motivasi adalah dorongan dalam diri yang berhubungan dengan
arah dan persistensi –konsistensi usaha yang dilakukan
seseorang dalam bekerja.
• Motivasi internal adalah dorongan (drives) dan perilaku (attitude). Kita
semua termotivasi, baik positif maupun negatif.

Adapun Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Pemimpin Dalam Berorganisasi

1. Budaya
Adanya konsep budaya yang dikembangkan oleh pakar oraganisasi menjadi bagian yang erat kaitannya dengan aspek-aspek pengembangan organisasi. Maka muncullah istilah “Budaya Organisasi”. secara sederhana budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai dan cara bertindak yang dianut organisasi (beserta para anggotanya) dalam hubungannya dengan pihak luar. Secara umum, perusahaan atau organisasi terdiri dari sejumlah orang dengan latar belakang kepribadian, emosi dan ego yang beragam. Hasil penjumlahan dan interaksi berbagai orang tersebut membentuk budaya organisasi.

2. Leadership
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, maupun atasan pimpinan itu sendiri.

3. Iklim Organisasi
iklim organisasi merupakan karakteristik yang membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya dan mempengaruhi orang-orang dalam organisasi tersebut.


* Beberapa faktor yang dapat mempngaruhi motivasi kelompok (teamwork) dalam bekerja dapat dikategorikan sebagai berikut :

A. Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.

B. Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut "fight atauflight syndrome". Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara nalurimanusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan.Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.

C. Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.

D. Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memilikimotivasi kerja yang tinggi.

E. Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasabahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukanhal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.


F. Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas.

(Dari berbagai sumber google)
http://www.gsn-soeki.com/wouw/a000456.php