Minggu, 21 Maret 2010

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2
BAB 1 S/D BAB 4

NAMA : EKO AGUS H.P
NPM : 10108680
KELAS : 2 KA 21

















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .........................ii
DAFTAR ISI .............................iii
BAB I PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang Masalah ...............iv
B.Tujuan ...............................v
C.Metode Penulisan .....................vi
BAB II PEMBAHASAN.
MINGGU I – RUANG LINGKUP EKONOMI.
I. Definisi & Metodologi Ekonomi ..............................1
II. Masalah Pokok Ekonomi & Pengaruh Mekanisme Harga ...........2
III. Sistem Perekonomian ........................................3
MINGGU II – PENENTUAN HARGA PERMINTAAN & PENAWARAN.
I. Pengertian Permintaan & Penawaran ..........................4
II. Hukum Permintaan & Penawaran ...............................5
III. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan & Penawaran .....6
IV. Penentuan Harga Keseimbangan ...............................7
MINGGU III & IV – PERILAKU KONSUMEN.
I. Pendahuluan ................................................8
II. Pendekatan Perilaku Konsumen ...............................9
III. Konsep Elastisitas .........................................10
IV. Soal- soal Latihan.............................................................11
BAB III PENUTUP.
KESIMPULAN .................................................12
DAFTAR PUSTAKA .....................................................13






BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.

B. Tujuan.
Mahasiswa mengetahui pentingnya ekonomika, mengetahui bagaimana menentukan harga penawaran & permintaan serta keseimbangan, mengetahui bagaimana konsumen mendapatkan kepuasan maksimal, juga mengetahui perilaku konsumen secara keseluruhan.

C. Metode Penulisan.
Penulis menggunakan metode perpustakaan & browsing internet.












Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang teori organisasi umum 2.
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang Ruang lingkup ekonomi, penentuan harga permintaan dan penawaran, dan perilaku konsumen. yang didapat dari browsing di internet referensi buku dan sumber-sumber lainnya sebagai wujud tugas SAP dari mata kuliah Teori Organisasi Umum 2.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.





Penulis,






Tugas Organisasi Umum 2
Pertemuan 1 : Ruang lingkup ekonomi
Sasaran belajar :
1. Agar mengetahui definisi dan metadologi ilmu ekonomi.
2. Mengetahui permasalahan dan kemungkinan-kemungkinan menyelesaian masalah ekonomi.
3. Dapat menjelaskan macam-macam sistem ekonomi.















BAB 1

Ruang Lingkup Ekonomi
1. Definisi dan metologi ilmu ekonomi

Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti “one who manages the household”. Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos dan nomos. Sedangkan ilmu ekonomi atau ekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut.
Menurut Lipsey et al. (1999) definisi ekonomika adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang masalah ekonomi. Lebih lanjut, menurut Lipsey, definisi yang cukup baik adalah menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economics sebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari.
Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas). Kelangkaan (scarcity) adalah masalah sentral dalam ekonomika. Dalam manajemen rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia berhadapan dengan sumber daya yang terbatas. Sehingga terdapat konsep pilihan (choice) dan pengorbanan (opportunity cost) sebagai konsekuensi dari kelangkaan ini.
Esensinya manusia akan berhadapan dengan seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan untuk mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat dari pilihan lain untuk mencapai tujuannya. Untuk memahami masalah utama ilmu ekonomi ini, terdapat beberapa pertanyaan mendasar. Apakah kelangkaan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan? Mengapa? Dan bagaimana konsekuensi logisnya berupa pilihan dan pengorbanan tersebut dapat tercipta.

2. Masalah Pokok Ekonomi Pengaruh Mekanisme Harga

A. KEBUTUHAN MANUSIA
Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi.
1. Macam-macam kebutuhan manusia
a. Kebutuhan menurut tingkatan atau intensitasnya
1) Kebutuhan primer /pokok


Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat mutlak harus dipenuhi, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya
Contoh: sandang, pangan, papan, dan kesehatan
2) Kebutuhan sekunder / tambahan
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua, artinya kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan pokok terpenuhi
Contoh: lemari, sepeda, tempat tidur, dan meja kursi
2. Benda dan Jasa
Benda adalah alat/sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung yang bersifat konkret, sedangkan jasa adalah alat/sarana pemuas kebutuhan manusia yang bersifat abstrak

3. Biaya sehari-hari
Biaya sehari-hari adalah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi sehari-hari yang dinyatakan dengan satuan uang. Biaya sehari-hari antara manusia satu dengan manusia yang lain tidak selalu sama, dan tidak semua kebuthan sehari-hari selalu dapat dipenuhi. Hal ini karena keterbatasan/kelangkaan sumber daya alam tersebut.
4. Biaya peluang
Tidak semua kebutuhan terpenuhi maka manusia mencari pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena adanya pilihan lain inilah terjadi biaya peluang. Biaya peluang adalah biaya yang tidak jadi dikeluarkan/dikorbankan karena seseorang beralih untuk membeli barang yang lain. Di dalam mengalokasikan sumber daya dan barang sebagai alat pemuas kebutuhan harus dilakukan secermat mungkin agar pengalokasian tersebut dapat memenuhi kebutuhan, baik vertikal maupun horizontal.
B. KELANGKAAN
Sumber daya alam dan jumlahnya sangat terbatas. Bahkan, SDA tersebut berangsur-angsur berkurang, bahkan akan habis dalam memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, mengakibatkan kelangkaan. Jadi, kelangkaan adalah terbatasnya macam dan SDAyang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kelangkaan SDA tersebut disebabkan hal-hal sebagai berikut:
1. Keterbatasan SDA
Alam merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Esa, tidak semua pemberian alam dapat berlangsung dikonsumsi maupun direproduksi. Oleh karena itu, manusia dituntut dapat memanfaatkan SDA sebaik-baiknya.

2. Bencana alam
Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki manusia. Namun, dalam kenyataannya hal ini terjadi, akibatnya merusak SDA dan mengancam kehidupan manusia.
3. Pertumbuhan penduduk
Penduduk bertambah menurut deret ukur, sedangkan perekonomian bertambah menurut deret hitung. Artinya, apabila penduduk dibiarkan secara alami, niscayaakan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan SDA yang ada.

4. Perlambatan penerimaan teknologi
Penemuan teknologi dapat menghambat penggunaan sumber daya. Semakin lambat ditemukan teknologi berarti semakin besar kemungkinan terjadi pemborosan penggunaan SDA

5. Ketidaksabaran manusia
Banyak kegiatan yang dilakukan manusia karena ketidaksabarannya dapat berakibat berkurangnya SDA

6. Terbatasnya kemampuan produsen
Tidak semua keinginan konsumen terpenuhi oleh produsen, hal ini disebabkan oleh terbatasnya faktor-faktor produksi yang ada.
C. MASALAH POKOK EKONOMI
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Hal ini dimungkinkan karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas. Masalah pokok ekonomiyang dihadapi manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah bagi produsen dan konsumen.
1. Masalah ekonomi bagi produsen
Berikut masalah ekonomi yang harus dihadapi oleh produsen
a. Barang apa yang harus diproduksi (what)
b. Bagaimana barang tersebut diproduksi (why)
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what for)
2. Masalah ekonomi yang dihadapi konsumen
Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka konsumenakan menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan / penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor lingkungan.
D. HILANGNYA KESEMPATAN KERJA
Produksi merupakan kegiatan untuk menambah atau meningkatkan nilai guna barang/jasa. Usaha melakukan produksi memerlukan tenaga kerja. Jadi, dengan adanya kegiatan produksi akan menambah adanya kesempatan kerja bagi angkatan kerja.
Namun, dengan adanya kemajuan teknologi seperti adanya mekanisasi atau komputerisasi dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan kerja. Begitu juga perubahan sistem produksi dari efisiensi tenaga kerja menjadi efisiensi modal. Jadi, faktor yang dapat menyebabkan hilangnya kesempatan kerja adalah berhenti dan berpindahnya kegiatan produksi, adanya mekanisasi dan komputerisasi serta produksi dengan sistem efisiensi modal.
E. SISTEM PEREKONOMIAN

1. Pengertian
Sistem perekonomian adalah kumpulan dari aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan yang saling berkaitan dalam upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.

2. Macam-macam sistem perekonomian
a. Sistem ekonomi tradisional adalah sistem perekonomian di mana kegiatan ekonominya yang masih sangat sederhana

Ciri-ciri sistem perekonomian tradisional adalah
1) masyarakat hidup berkelompok secara kekeluargaan,
2) tanah merupakan sumber kehidupan,
3) belum mengenal adanya pembagian kerja,
4) pertukaran secara barter,
5) tingkat dan macam produksi sesuai kebutuhan.
b. Sistem perekonomian adalah sistem perekonomian yang seluruh kegiatan ekonominya diatur oleh pusat.

Ciri-ciri perekonomian komando adalah
1) semua sumber dan alat produksi dikuasai negara,
2) hak milik perorangan atas alat dan sumber produksi tidak ada,
3) kebijakan perekonomian sepenuhnya diatur pusat
4) Pembagian kerja diatur negara,
5) Masyarakat tidak dapat memilih jenis pekerjaan.

c. Sistem perekonomian pasar adalah sistem perekonomian yang sepenuhnya dilaksanakan oleh wisata, dan pemerintah hanya mengawasi jalannya perekonomian.
Ciri-ciri perekonomian pasar adalah
1) sumber dan alat produksi dikuasai oleh swasta,
2) rakyat diberi kebebasan mengatur sumber dan alat produksi
3) munculnya persaingan antarpengusaha
4) dalam masyarakat terdapat pembagian kelompok-kelompok, yaitu pemilik faktor produksi dan pekerja / buruh




MINGGU 2 BAB
PENENTUAN HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN














Bab 2

Penentuan harga permintaan dan penawaran
Sasaran belajar :
1.dapat menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran.
2.memahami hukum permintaan dan penawaran.
3.mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
4. dapat menjelaskan apa saja yang dapat menggeser kurva permintaan dan penawaran.
5.menentukan harga dan kuantitas keseimbangan.











Bab 2
Penentuan Harga Permintaan Dan Penawaran


A. Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

B. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

Hukum permintaan
“ Makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta, sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta”.
Hukum penawaran
“ Makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual, sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan”.



Kurva Permintaan
Kurve permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riel di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel ini dapat disebut tabel permintaan.








Kurva Penawaran
Kurve penawaran adalah kurve yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Kurve ini dibuat atas dasar data riel mengenai hubungan tingkat harga barang dan jumlah penawaran barang tersebut yang dinyatakan dalam daftar penawaran (tabel penawaran).


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran
Faktor – faktor yang menyebabkan keadaan ( hukum permintaan tak berlaku ) tidak menjadi ceteris paribus dan mempengaruhi permintaan masyarakat adalah :
1. Selera masyarakat
2. Jumlah pendapatan
3. Intensitas kebutuhan
4. Adanya barang Substitusi
5. Permintaan dapat dibedakan menjadi :
1. Permintaan absolut : permintaan yang harus dipenuhi tanpa mempertimbangkan kemampuan
2. Permintaan potensial : permintaan yang disertai dengan kemampuan membeli
3. Permintaan efektif : permintaan yang benar – benar dilaksanakan

Faktor – faktor yang menyebabkan hukum penawaran tak berlaku atau keadaan menjadi tak ceteris paribus lagi adalah :
1. Kemampuan produsen untuk berproduksi
2. Ekspektasi
3. Ketersediaan factor Produksi
4. Banyaknya perusahaan
5. Jumlah permintaan yang dihadapi perusahaan


3. Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematik

Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau

Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).






IV. Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium Price).
A. PENGERTIAN.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.

Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan suatu tingkat harga yang telah disepakati oleh pembeli dan penjual di pasar. Harga keseimbangan ditunjukkan oleh titik temu antara kurva permintaan yang merupakan keinginan para pembeli dan kurva penawaran yang yang merupakan kehendak para penjual.
B. MACAM-MACAM PENJUAL & PEMBELI.
Di pasar terjadi kontak antara penjual dan pembeli yang memiliki harga subyektif masing-masing yang berbeda. Harga subyektif adalah harga taksiran yang yang diinginkan oleh para pembeli dan dikehendaki oleh para penjual. Harga subyektif pembeli dipengaruhi oleh daya beli dan intesitas kebutuhan sedangkan harga subyektif para penjual dipengaruhi oleh biaya produksi, sifat barang yang diperdagangkan dan kekuatan modal atau kondisi keuangannya.
Berdasarkan tinggi rendahnya harga subyektif para pembeli dan penjual tersebut maka akan dibedakan macam-macam penjual adalah sebagai berikut :
a. Penjual Supermarginal.
Yaitu biaya atau harga produksi lebih rendah dari harga pasar. Penjual ini akan mendapatkan premi produsen karena mereka lebih efisien daripada yang lain.
b. Penjual Marginal.
Yaitu biaya atau harga produksi yang sama dengan harga pasar. Penjual yang pertama kali bangkrut adalah penjual seperti ini karena produsen ini tidak dapat ikut menjual dipasar.
c. Penjual Submarginal.
Yaitu biaya atau harga produksi yang mempunyai harga dibawah harga pasar.Penjual/produsen seperti ini tidak dapat ikut serta untuk berjualan dipasar.

Sedangkan pembeli dibedakan menjadi tiga juga yaitu sebagai berikut :
a. Pembeli Supermarginal.
Yaitu pembeli yang mempunyai daya belinya diatas harga pasar dan mereka memiliki kelebihan kesedian untuk membayar harga barang yang ada di pasar atau mereka menerima premi konsumen (consumer ren’s), jadi orang yang memiliki daya beli tinggi.
b. Pembeli Marginal.
Yaitu pembeli yang mempunyai daya beli yang sesuai dengan harga pasar. Pembeli yang pertama, pembeli pada golongan ini masih tergolong efektif.
c. Pembeli Submarginal.
Yaitu pembeli yang mempunyai daya beli yang lebih rendah daripada harga pasar sehingga pembeli ini bersifat mutlak atau absolut.






















Soal-soal latihan BAB 1

1. Apa yang dimaksud kurva permintaan...
a.suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah
barang tersebut yang diminta oleh para pembeli
b.kurva yang menunjukan hubungan antara tingkat harga barang tertentu dan jumlah barang
yang ditawarkan oleh penjual
c.keseimbangan dengan menggambarkan kurva permintaan dan kurva penawaran.
d.memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak / simultan.

2. Apa yang dimaksud kurva penawaran...
a.suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah
barang tersebut yang diminta oleh para pembeli
b.kurva yang menunjukan hubungan antara tingkat harga barang tertentu dan jumlah barang
yang ditawarkan oleh penjual
c.keseimbangan dengan menggambarkan kurva permintaan dan kurva penawaran.
d.memecahkan persamaan pemerintaan dan persamaan penawaran secara serentak/simultan

3.berikut ini adalah ciri-ciri pasar adalah...
1.banyak pembeli dan penjual
2.tidak ada barang
3.barang yang diperdagangkan homogen
4.pesaing dari luar sulit masuk ke pasar
5.informasi pasar lengkap
Yang menjadi ciri-ciri pasar yang tidak sempurna adalah...
a.1&2 c.4&5
b.2&3 d.1&5

4.bagaimana menentukan harga dan jumlah barang yang di perjualbelikan dalam keadaan keseimbangan dengan tiga cara...
a.tabel, grafik, matematika
b.tabel, flowchat
c.grafik, tabel
d.matematik, flowchat

5. permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak
faktor, diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting dalam perubahan permintaan adalah...
a.harga barang itu sendiri
b.harga barang yang berkaitan
c.perubahan secara
d.benar semua

6.Apa yang dimaksud dengan pembeli supermarginal...
a.pembeli yang mempunyai daya belinya diatas harga pasar dan mereka memiliki kelebihan kesedian untuk membayar harga barang yang ada di pasar
b.pembeli yang mempunyai daya beli yang sesuai harga pasar
c.biaya atau harga produksi lebih rendah dari harga pasar
d.biaya atau harga produksi yang sama dengan harga pasar

7. Kebutuhan yang sangat mutlak harus dipenuhi, yang artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya disebut......
a. Kebutuhan Rohani. c. Kebutuhan Sekunder.
b. Kebutuhan Primer. d. Kebutuhan Tersier.

8. Berikut ini yang bukan termasuk benda berdasarkan cara memperolehnya adalah.
a. Benda Bebas. c. Benda Tetap/tidak bergerak.
b. Benda Ekonomi. d. Benda Illith.

9. Berikut ini yang bukan termasuk benda berdasarkan proses produksinya adalah
a. Benda Mentah. c. Benda Jadi.
b. Benda Setengah Jadi. d. Benda Komplementer.

10. Biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi sehari-hari yang dinyatakan dengan satuan uang disebut
a. Biaya Peluang. c. Biaya Sehari-hari
b. Biaya Ekonomi. d. Biaya Kebutuhan.




















BAB 3 DAN 4

PERILAKU KONSUMEN

Sasaran belajar :
1.menjelaskan pengertian konsumen
2.dapat mengetahui pengertian pendekatan kardinal dan ordinal
3.keputusan konsumen dengan pendekatan kardinal dan ordinal
4.definisi elastistas dan macam-macam besaran elastistas



























I. Pendahuluan.

Pengertian Konsumen, Konsumsi dan Perilaku Konsumen.
Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa.
Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa.
Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang berbeda-beda. Di desa berbeda dengan kebiasaan yang ada di kota, tergantung pada jumlah pendapatan mereka.
Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Maka konsumsi seseorang itu tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.
Adapun pengertian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang.

II. Pendekatan Perilaku Konsumen.
1. Pendekatan kardinal , asumsi dasarnya :
a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur, util.
b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.
c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. ( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan Hukum Gossen.
d. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai daya guna marginal.
Asumsi seorang konsumen:
1. Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal,
2. Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jasa,
3. Terdapat kendala anggaran.

2. Pendekatan Ordinal.
Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah:
1. Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2. Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering.
3. Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.

Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur pembanding yang disebut dengan indeferent kurve. Kurva Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik – titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama.
III. Konsep Elastisitas.
Apakah yang akan terjadi pada permintaan atau penawaran suatu barang apabila harga barang itu turun atau naik satu persen? Jawaban pertanyaan ini sangat tergantung kepada derajat kepekaan masing-masing barang di dalam merespon perubahan harga tersebut. Derajat kepekaan ini berbeda-beda antara barang yang satu dengan barang yang lain. Derajat kepekaan produk pertanian berbeda dengan produk industri.Ukuran derajat kepekaan tersebut dinamakan elastisitas. Ukuran derajat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut elastisitas permintaan. Sedangkan derajat kepekaan penawaran suatu barang terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut elastisitas penawaran.
 Elastisitas Permintaan.
Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan, yaitu :
1. Elastisitas Harga,
2. Elastisitas Silang,
3. Elastisitas Pendapatan.


SOAL-SOAL LATIHAN
1.Tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka disebut
a. Perilaku Konsumen. c. Perilaku Produsen.
b. Perilaku Konsumtif. d. Perilaku Ekonomi.

2.Ukuran derajat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut
a. Elastisitas Penawaran. c. Elastisitas Harga.
b. Elastisitas Permintaan. d. Elastisitas Pembelian.

3.Ukuran derajat kepekaan penawaran suatu barang terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut
a. Elastisitas Penawaran. c. Elastisitas Harga.
b. Elastisitas Permintaan. d. Elastisitas Pembelian.

4.Yang tidak termasuk kedalam konsep elastisitas permintaan adalah
a. Elastisitas Harga. c. Elastisitas Pasar.
b. Elastisitas Silang. d. Elastisitas Pendapatan.

5.Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen disebut
a. Elastisitas Harga. c. Elastisitas Pasar.
b. Elastisitas Silang. d. Elastisitas Pendapatan.

6.Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen disebut
a. Elastisitas Harga. c. Elastisitas Pasar.
b. Elastisitas Silang. d. Elastisitas Pendapatan.

7.Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen disebut
a. Elastisitas Harga. c. Elastisitas Pasar.
b. Elastisitas Silang. d. Elastisitas Pendapatan.

8. Bentuk umum elastisitas harga adalah
a. % perubahan jumlah barang yang diminta c. % perubahan jumlah barang yang diminta
% perubahan harga barang itu sendiri % perubahan pendapatan riel
b. % perubahan jumlah barang X yang diminta d. % perubahan pendapatan riel
% perubahan harga barang Y % perubahan harga barang


9.Bentuk umum elastisitas silang adalah
a. % perubahan jumlah barang yang diminta c. % perubahan jumlah barang yang diminta
% perubahan harga barang itu sendiri % perubahan pendapatan riel
b. % perubahan jumlah barang X yang diminta d. % perubahan pendapatan riel
% perubahan harga barang Y % perubahan harga barang

10.Bentuk umum elastisitas pendapatan adalah
a. % perubahan jumlah barang yang diminta c. % perubahan jumlah barang yang diminta
% perubahan harga barang itu sendiri % perubahan pendapatan riel
b. % perubahan jumlah barang X yang diminta d. % perubahan pendapatan riel
% perubahan harga barang Y % perubahan harga barang



























KESIMPULAN
Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi & banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi.

Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut, hukum itu berlaku bila keadaan lain cateris paribus atau tidak berubah. Sedangkan hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak pula jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya makin rendah harga barang maka akan semakin sedikit jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.

Agar terjadi transaksi antara pembeli dan dan penjual, maka permintaan dan penawaran harus mencapai titik temu. Bila pembeli menawarkan harga terlalu rendah, maka tidak akan terjadi transaksi, demikian pula bila penjual bertahan pada harga yang tinggi, transaksi juga tidak akan terjadi, oleh karena itu dibutuhkan suatu kesepakatan antara penjual dan pembeli sehingga transaksi jual beli terjadi.










DAFTAR PUSTAKA

Ritongga,dkk.2004. ekonomi SMA1 Kelas x.jakarta:erlangga
Sugwiati, dkk. 2003. Ekonomi untuk kelas I SMA. Jakarta : Yudistira
Syafril.2004. Ekonomi Kelas 1 SMA. Bandung. Yudistira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar